PENGERTIAN
Sialografi adalah suatu pemeriksaan radiografi pada bagian kelenjar ludah beserta salurannya dengan menggunakan sinar-x dan bantuan media kontras positif untuk menegakkan diagnosa. Kelenjar ludah terdiri dari 3 bagian :
1. Kelenjar parotis dengan salurannya, disebut saluran stensen
2. Kelenjar sub mandibula / sub maksila, disebut saluran Wharton
3. Saluran sub lingual, disebut saluran bartholin
INDIKASI
• Calculi
• Fistel pada saluran
• Divertikel
• Cyst
• Peradangan
• Stenosis
KONTRA INDIKASI
Inflamasi ductus dan alergi media kontras.
PERSIAPAN ALAT
• Spuit 2-5 cc
• Kateter dan canule sialografi ( bila tidak ada dapat menggunakan abocath )
• Alkohol
• Bengkok
• Media kontras ( Water Soluble )
• Kortison
• Pastiles / permen asam
• Antihistamin dan cortisone
• Plaster
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1. Pasien tidur supine dan dibuat foto plain AP dan lateral.
2. Pasien diberi pastiles untuk merangsang air liur keluar.
3. Melalui keluarnya air liur dimasukkan jarum sialo dan dihubungkan dengan kateter dan diplester ke kulit.
4. Ujung kateter dihubungkan dengann spuit yang berisi kontras.
5. Kontras disuntikkan dan difoto.
6. Setelah selesai pemotretan pasien diberi minum asam supaya semua kontras terangsang keluar.
POSISI PEMOTRETAN
1. AP Tangensial (Untuk melihat kelenjar parotid)
Posisi Pasien
Supine/duduk
Posisi Obyek
• Kelenjar parotid ditempelkan pada tengah kaset.
• Kepala ditempatkan pada posisi AP.
• Kepala dimiringkan pada sisi yang diperiksa.
• Kelenjar parotid tegak lurus pada pertengahan film.
• Ramus mandibula sejajar film dan occipital rapat pada film.
• Kaset 18 x 24 cm.
Central Ray
Tegak lurus terhadap kaset
Central Point
Pada ramus bagian luar
FFD
90-100 cm
Kriteria Radiograf
• Terlihat jaringan lunak.
• Kelenjar parotid terlihat pada posisi lateral.
• Terlihat ductus stensen’s.
• Mastoid overlapping dengan batas atas dari kelenjar parotid.
2. Lateral Eisler (Untuk melihat kelenjar parotid dan submaxilaris)
Posisi Pasien
Semiprone/berdiri
Posisi Obyek (Untuk melihat kelenjar parotid)
• Kepala berada pada posisi lateral.
• Pertengahan film 1 inchi di atas angulus mandibula.
• MSP dirotasikan kedepan 150 dari posisi lateral.
• Kaset 18 x 24 cm
Central Ray
Tegak lurus terhadap kaset
Central Point
Pada angulus sebelah luar
FFD
90-100 cm
Kriteria Radiograf
• Tampak kelenjar parotid superposisi di atas ramus mandibula.
• Ramus mandibula terlihat tidak overlapping dengan vertebrae cervicalis.
Posisi Obyek (Untuk kelenjar sub maksilaris)
• Kepala true lateral di atas kaset.
• Margo inferior dari angulus mandibula pada pertengahan kaset.
• Kaset 18 x 24 cm
Central Ray
Tegak lurus pada kaset
Central Point
Pada angulus mandibula sebelah luar
FFD
90-100 cm
Kriteria Radiograf
• Tampak kedua ramus dan angulus mandibula superposisi.
• Kelenjar submaksilaris berada pada ramus dan angulus yang superposisi tersebut.
3. Submentovertex (Untuk melihat kelenjar submaksilaris dan sublingual)
Poisi Pasien
Supine/submentovertikel
Posisi Obyek
• Kepala ekstensi penuh dan vertex rapat pada kaset.
• Film diberi marker L/R dan diplester.
• Kaset dipasang melintang.
• Ujung film pada mulut rapat pada margo anterior dari ramus mandibula.
• Kaset 18 x 24 cm
Central Ray
Tegak lurus terhadap kaset
Central Point
Menuju langsung ke perpotongan MSP dengan coronal plain melalui molar
Kriteria Radiograf
• Terlihat soft tissue dari dasar mulut.
• Terlihat kelenjar sublingual dan duktusnya.
• Terlihat kelenjar submaksilaris pada bagian anteromedial.
4. Proyeksi Lateral Oblique
Posisi Pasien
Semiprone/oblique
Posisi Obyek
• Kepala ditempatkan pada kaset, daerah corpus mandibula berada ditengah kaset.
• Kepala ditengadahkan supaya kelenjar parotis rapat pada film.
• Kaset 18 x 24 cm
Central Ray
250 cephalad
Central Point
Di bawah angulus mandibula sebelah luar/pada sisi yang dekat
FFD
90-100 cm
Kriteria Radiograf
Tampak duktus dan kelenjar parotis overlapping dengan ramus mandibula dan columna vertebrae cervical.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar