PENGERTIAN
Apendicografi adalah suatu pemeriksaan radiografi pada bagian apendiks dengan menggunakan sinar-x dan bantuan media kontras positif untuk menegakkan diagnosa.
INDIKASI
• Appendisitis akut
• Appendisitis kronis
• Benda asing
• Hiperplasi folikel ( pembesaran jaringan limfoid yang dapat mengakibatkan teradinya radang appendiks)
• Tumor
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
• Pesawat sinar-X + Fluoroskopi
• Meja pemeriksaan dengan grid
• Kaset dan film 30 x 40 cm2
• Gelas dan tempat mengaduk media kontras
• Marker
• Gonad shield
• Spuit
• Sarung tangan
• Kateter
• Apron
• Barium Sulfat dan air dengan perbandingan 1: 4 sampai 1: 8
PERSIAPAN PASIEN
1. Tanyakan riwayat alergi terhadap iodium maupun barium.
2. Tanyakan apakah pasien mengkonsumsi obat-obatan saat ini.
3. Apabila pasien wanita dalam usia produktif, tanyakan apakah pasien sedang hamil atau tidak ?
4. 48 jam sebelum pemeriksaan, pasien dianjurkan makan makanan lunak tidak berserat misalkan bubur kecap.
5. 12 jam atau 24 jam sebelum pemeriksaan, pasien diberikan 2/3 dulkolac untuk diminum.
6. Pagi hari pasien diberi dulkolac supositoria melalui anus atau dilavement.
7. Jangan lupa pasien disarankan agar banyak minum untuk memaksimalkan pembersihan kolon.
8. 4 jam sebelum pemeriksaan pasien harus puasa hingga pemeriksaan berlangsung.
9. Pasien dianjurkan tidak banyak bicara dan tidak merokok untuk mengurangi udara di dalam usus.
10. Penandatanganan informed consent.
PROYEKSI PEMERIKSAAN
1. AP/PA
Posisi Pasien
Supine atau Prone.
Posisi Obyek
• Atur MSP pada pertengahan meja pemeriksaan.
• Atur pertengahan kaset pada pertengahan MSP setinggi krista iliaca.
• Atur pelvis agar tidak terjadi rotasi.
Central Ray
Vertikal/tegak lurus terhadap kaset.
Central Point
Pertengahan MSP setinggi krista iliaca.
FFD
100 cm.
Struktur yang Ditampakkan
Proyeksi AP/PA menunjukkan seluruh kolon dengan pasien supine atau prone.
Kriteria Evaluasi
Yang harus ditunjukkan dengan jelas adalah :
• Seluruh kolon mencakup fleksura splenik dan rectum.
• Columna Vertebrae berada pada pertengahan sehingga gambaran mencakup kolon asenden dan kolon desenden.
2. AP Oblique (RPO dan LPO)
Posisi Pasien
Semisupine
Posisi Obyek
• Miringkan pasien sehingga membentuk sudut 350-450 terhadap meja pemeriksaan.
• Atur pertengahan tubuh pasien pada pertengahan meja pemeriksaan.
• Jika posisi RPO, silangkan tangan kiri ke kanan dan tangan kanan terlentang di samping tubuh dan jika posisi LPO, silangkan tangan kanan ke kiri dan tangan kiri terlentang di samping tubuh.
• Berikan alat fiksasi untuk memaksimalkan posisi pasien.
Central Ray
Vertikal/tegak lurus terhadap kaset.
Central Point
Kira-kira 1-2 inchi dari lateral menuju medial setinggi krista iliaka.
FFD
100 cm.
Struktur yang Ditampakkan
• Dengan posisi RPO sangat baik digunakan untuk menunjukkan fleksura colic kiri dan kolon desenden.
• Dengan posisi LPO sangat baik digunakan untuk menunjukkan fleksura colic kanan, kolon asenden, dan sigmoid.
Kriteria Evaluasi
Yang harus ditunjukkan dengan jelas adalah :
• Seluruh kolon.
• Fleksura colic kanan sedikit superimposisi atau terbuka jika dibandingkan dengan proyeksi AP.
• Kolon asenden, seikum, dan kolon sigmoid.
• Fleksura colic kiri dan kolon desenden.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar