Senin, 26 Juli 2010

Teknik Pemeriksaan Kedokteran Nuklir (Renografi Transplantasi Ginjal)

1. PENGERTIAN
Modifikasi dari renografi konvensional yang dapat membantu para klinisi dalam menegakkan diagnosa yang berhubungan dengan transplantasi ginjal

2. INDIKASI
• Follow up pasien pasca operasi transplantasi ginjal
• Mendeteksi terjadinya resiko komplikasi pada pasien
• Menilai fungsi ginjal pada calon donor yang sehat (memastikan bahwa ginjal yang akan didonorkan adalah ginjal yang baik dan tidak akan membahayakan bagi pasien penerimanya)

3. KOMPLIKASI TRANSPLANTASI GINJAL
• Rejesi (Penolakan)
• Acute Tubular Necrosis (ATN)
• Obstruksi Ureter
• Stenosis Arteri Renalis (SAR)
• Thrombosis Vena Renalis
• Infeksi
• Toksisitas Siklosporin

4. PERALATAN
 Kamera gamma dengan kolimator jenis general – purpose atau high sensitivity
 Matriks 64 x 64 pixels
 Akusisi frame 10 – 20 detik
 Lama pemeriksaan 30 – 40 menit

5. RADIOFARMAKA
• Tc– 99m MAG3 dengan dosis 2,5 mCi
• Tc– 99m DTPA dengan dosis 5 mCi
• I– 123 Hippuran dengan dosis 2 mCi

6. PERSIAPAN PASIEN
• Menjaga status hidrasi pasien selama pemeriksaan.
• Penderita dewasa : minum 400 ml air 20-30 menit sebelum pemeriksaan.
• Penderita anak-anak : diberikan volume cairan sesuai dengan berat badan.
• Tidak dianjurkan melakukan pemeriksaan renogram bersamaan dengan pemeriksaan IVP.
• Penderita harus mengosongkan vesika urinaria sebelum pemeriksaan.
• Pada pemakaian radiofarmaka I-131 Hippuran, penderita sebelumnya diberikan larutan lugol 10 tetes untuk memblok jaringan tiroid agar tidak menangkap I-131.

7. PROSEDUR PEMEERIKSAAN
• Pasien supine atau tidur terlentang dan kamera gamma berada di anterior fossa illiaka di daerah abdomen bagian bawah dan pelvis.
• Radiofarmaka disuntikkan pada vena mediana kubiti secara bolus.
• Citra diambil pada interval 1 detik setelah radiofarmaka disuntikkan selama 60 detik.

8. PEMROSESAN DATA
• Seluruh data kasar digabung, kemudian dibuat ROI pada kedua ginjal serta di bawah kedua ginjal untuk substraksi latar belakang untuk membuat kurva waktu-aktivitas.
• ROI background dibuat pada daerah fossa illiaka kontra lateral, karena mencerminkan aktivitas jaringan di sekitar transplantasi ginjal.
• ROI background tidak boleh dibuat pada daerah pelvis, ureter, dan vesika urinaria.
• ROI harus dibuat konsisten selama pemeriksaan renografi secara serial.

9. PARAMETER PENILAIAN
• Bladder Appearance Time
• Rasio ginjal-vesika urinaria
• Waktu puncak renografi
• Indeks akskresi
• Indeks perfusi
• Rasio ginjal aorta

10. METODE PENILAIAN FUNGSI GINJAL DAN PERFUSI GINJAL
a. Indeks Perfusi
• Menghitung indeks perfusi ROI dibuat pada ginjal dan arteri illiaka yang kemudian dibuat kurva aktivitas terhadap waktu.
• Jika tidak ada aliran darah ke ginjal yang ditransplantasi maka nilai indeks perfusi akan meningkat.

b. Rasio Ginjal-Aorta
• Menggunakan kurva aktivitas terhadap waktu dari ginjal dan aorta.
• Nilai rasio akan menurun bila tidak ada perfusi ke ginjal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar