Selasa, 20 Juli 2010

Teknik Radiografi Oesophagografi/Barium Swallow

PENGERTIAN
Oesophagografi/Barium Swallow adalah suatu pemeriksaan radiografi pada bagian oesophagus dan pharynx dengan menggunakan sinar-x dan bantuan media kontras positif untuk menegakkan diagnosa.

TUJUAN
Semua proyeksi bertujuan untuk melihat strictura, benda asing, kelainan anatomis, tumor dan struktur dari oesophagus.

INDIKASI
 Achalasia ( Penurunan pergerakan peristaltic 2/3 distal oesophagus )
 Anatomic anomalies
 Foreign bodies ( bolus of food , metallic object, fish bone)
 Carcinoma
 Dysphagia
 Esophagitis
 Refluks
 Spasme oesophagus

KONTRA INDIKASI
 Jarang ditemukan karena menggunakan BaSO4.
 Adanya komplikasi perforasi pada oesophagus yang tidak diketahui sebelumnya.

PERSIAPAN PASIEN
• Tidak ada persiapan khusus.
• Penjelasan pada pasien tentang pemeriksaan oesophagografi.

PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
• Pesawat X-ray + Fluoroskopi
• Baju pasien
• Gonad shield
• Kaset dan film ukuran 30 x 40 cm2
• Moving / Stationary Grid
• Tissue / kertas pembersih
• Media kontras BaSO4 : Air masak = 1 : 1 (Kental)
• Media kontras BaSO4 : Air masak = 1 : 3 atau 4 (Encer)
• Sendok / straw ( pipet )
• Sarung tangan
• Gelas dan tempat mengaduk media kontras
• Marker
• Apron

PROYEKSI PEMERIKSAAN

1. AP/PA

Posisi Pasien
Recumbent / erect

Posisi Pasien
• MSP pada pertengahan meja / kaset.
• Shoulder dan hip tidak ada rotasi.
• Tangan kanan memegang gelas barium.
• Tepi atas film 5 cm di atas shoulder.



Central Ray
Tegak lurus terhadap kaset.

Central Point
Pada MSP 2,5 cm inferior angulus sternum (T5-T6 ) atau 7,5 cm inferior jugular notch.

FFD
100 cm
Eksposi pada saat tahan nafas setelah menelan barium.

Catatan
• Pasien menelan 2/3 sendok barium kental kemudian diekspose.
• Untuk “full filling” digunakan barium encer. Pasien minum barium dengan straw langsung expose dilakukan setelah pasien menelan 3-4 tegukan.

Kriteria Evaluasi
• Oesophagus terisi barium.
• Tidak ada rotasi dari pasien (Sternoclavicular joint simetris ).
• Seluruh oesophagus masuk pada lapangan penyinaran.
• Teknik yang digunakan mampu menampakkan oesophagus superimposed dengan vertebra thorakalis.
• Tepi yang tajam menunjukkan tidak ada pergerakan pasien saat eksposi.



2. Lateral

Posisi Pasien
Recumbent / erect ( recumbent lebih disukai karena pengisian lebih baik )

Posisi Pasien
 Atur kedua tangan pasien di depan kepala saling superposisi dan elbow flexi.
 MCP pada garis tengah meja / kaset.
 Shoulder dan hip diatur true lateral, lutut flexi untuk fiksasi.
 Tangan kanan memegang gelas barium.
 Tepi atas kaset 5 cm di atas shoulder.



Central Ray
Tegak lurus terhadap kaset.

Central Point
Pada MSP setinggi T5-T6 / 7,5 cm inferior jugular notch.

FFD
100 cm bila pasien recumbent
180 cm bila pasien berdiri
Eksposi pada saat tahan nafas setelah menelan barium.

Catatan
• Pasien menelan 2/3 sendok barium kental kemudian diekspose.
• Untuk “full filling” digunakan barium encer. Pasien minum barium dengan straw langsung expose dilakukan setelah pasien menelan 3-4 tegukan.

Kriteria Evaluasi
• Oesophagus terisi barium dan terlihat diantara columna vertebral dan jantung
• True lateral ditunjukan dari superposisi costa posterior.
• Bahu pasien tidak superposisi dengan oesophagus.
• Oesophagus terisi media kontras.
• Seluruh Oesophagus masuk pada lapangan penyinaran.
• Teknik yang digunakan mampu menampakkan oesophagus secara jelas yang terisi dengan kontras.
• Tepi yang tajam menunjukkan tidak ada pergerakan pasien saat eksposi.



3. Proyeksi RAO
Posisi Pasien
Recumbent / erect (recumbent lebih disukai karena pengisian lebih baik)

Posisi Pasien
 Rotasi 350 – 400 dari posisi prone dengan sisi kanan depan tubuh menempel meja / film.
 Tangan kanan di belakang tubuh, tangan kiri flexi di depan kepala pasien memegang gelas barium dengan straw pada mulut pasien.
 Lutut kiri flexi untuk tumpuan.
 Pertengahan thorax diatur pada posisi oblique pada pertengahan film / meja.
 Tepi atas kaset 5 cm di atas shoulder.



Central Ray
Tegak lurus terhadap kaset.

Central Point
Pada MSP setinggi T5-T6 / 7,5 cm inferior jugular notch.

FFD
100 cm bila pasien recumbent
180 cm bila pasien berdfilmi
Eksposi pada saat tahan nafas setelah menelan barium.

Catatan
• Pasien menelan 2/3 sendok barium kental kemudian diekspose.
• Untuk “full filling” digunakan barium encer. Pasien minum barium dengan straw langsung expose dilakukan setelah pasien menelan 3-4 tegukan.

Kriteria Evaluasi
• Oesophagus terisi barium terlihat diantara columna vertebral dan jantung (RAO menunjukan gambaran lebih jelas antara vertebrae dan jantung dibandingkan LAO).
• Rotasi yang cukup akan menampakkan oesophagus diantara columna vertebral dan jantung jika oesophagus superimposed di atas spina, rotasi perlu ditambah.
• Bahu pasien tidak superposisi dengan oesophagus.
• Oesophagus terisi media kontras.
• Seluruh oesophagus masuk pada lapangan penyinaran.
• Teknik yang digunakan mampu menampakkan oesophagus secara jelas yang terisi dengan kontras.
• Tepi yang tajam menunjukkan tidak ada pergerakan pasien saat eksposi.



4. Proyeksi LAO
Posisi Pasien
Recumbent / erect (recumbent lebih disukai karena pengisian lebih baik)

Posisi Pasien
 Rotasi 350 – 400 dari posisi prone dengan sisi kiri depan tubuh menempel meja / film.
 Tangan kiri di belakang tubuh, tangan kanan flexi di depan kepala pasien memegang gelas barium dengan straw pada mulut pasien.
 Lutut kiri flexi untuk tumpuan.
 Pertengahan thorax diatur pada posisi oblique pada pertengahan film / meja.
 Tepi atas kaset 5 cm di atas shoulder.



Central Ray
Tegak lurus terhadap kaset.

Central Point
Pada MSP setinggi T5-T6 / 7,5 cm inferior jugular notch.

FFD
100 cm bila pasien recumbent
180 cm bila pasien berdfilmi
Eksposi pada saat tahan nafas setelah menelan barium.

Catatan
• Pasien menelan 2/3 sendok barium kental kemudian diekspose.
• Untuk “full filling” digunakan barium encer. Pasien minum barium dengan straw langsung expose dilakukan setelah pasien menelan 3-4 tegukan.

Kriteria Evaluasi
• Oesophagus terisi barium terlihat diantara columna vertebral dan jantung (RAO menunjukan gambaran lebih jelas antara vertebrae dan jantung dibandingkan LAO)
• Rotasi yang cukup akan menampakkan oesophagus diantara columna vertebral dan jantung jika oesophagus superimposed di atas spina, rotasi perlu ditambah.
• Bahu pasien tidak superposisi dengan oesophagus.
• Oesophagus terisi media kontras.
• Seluruh Oesophagus masuk pada lapangan penyinaran.
• Teknik yang digunakan mampu menampakkan oesophagus secara jelas yang terisi dengan kontras.
• Tepi yang tajam menunjukkan tidak ada pergerakan pasien saat eksposi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar