Jumat, 23 Juli 2010

Teknik kv rendah

Teknik kv rendah merupakan suatu pemeriksaan radiografi dengan menggunkanan kv yang lebih rendah dibandingkan dengan penggunakan kv sandart, yaitu sekitar 15-20 kv. Teknik pemeriksaan ini biasanya untuk memperlihatkan jaringan lunak, yang mempunyai densitas (intrinsic density) rendah, seperti jaringan otot dan lemak. Penggunaan KV yang rendah pada teknik ini harus harus dikombinasikan dengan nilai MAS yang tinggi. Teknik ini menggunakan non-screen film yang mempunyai butiran-butiran film yang lembut (fine grain film) sehingga detail yang dihasilkan lebih baik dan membutuhkan waktu eksposure time yang lama.

Koreksi kvp adalah dengan menurunkan factor tegangan tabung (kvp) akan menghasilkan gambar yang mempunyai kontras optimal. Nilai kv akan mempengaruhi kualitas sinar x yang dihasilkan. Semakin rendah kvp maka daya tembus yang dihasilakan semakin keil sehingga sinar x yang mengenai film sedikit karena banyak mengalami perlemahn (atenuasi). Hal ini mengakibatkan kontras radiograf yang dihasilkan semakin tinggi dan dosis radiasi yang diterima oleh pasien makin banyak karena sinar x yang di teruskan sampai film setelah mengenai objek semakin sedikit

Keuntungan menggunakan teknik kv rendah daiantaranya :
1.mampu memperlihatkan struktur jaringan lunak
2.mampu memeprlihatkan kalsifikasi yang rendah
3.mampu memperlihakan detail yang lebih baik dengan penggunaan non-screen film
4.mampu memperlihatkan kontras yang tinggi karena mempunyai latitute exposure yang sempit

kekurangan menggunkan teknik kv rendah diantaranya
1.daya tembus rendah
2.radiasi yang diterima pasien lebih banyak
3.densitas kurang merata
4.pengguanaa harus diimbangi nilai MA yang tinggi, sehingga jumlah electron yang dihasilkan dan menumbuk ke target menjadi bertambah. Hal ini menyebabkan tabung (tube X ray) cepat rusak.

Penerapan teknik KV rendah (APLIKASI)
1.Melihat kalsifikasi pada arteri supervisial atau tendon
2.adenoid pada pharynx
3.kista
4.benda asing (corpus alienum) pada daeah permukaan
5.lesi pada os. Nasal
6.identifikasi lemak subcutan (nutrion survey)
7.dislokasi pada articulatio acromion dan selaris
8.tomogram
9.osteochodrosis
10.cystecerosis
11.mamografi

1 komentar: